Home » » Artikel Islam

Artikel Islam

Written By binprin.com on Tuesday, 24 November 2015 | 05:12

Apa Saja Yang Harus Dipertanggung Jawabkan di Hadapan Allah ?

Kehidupan dunia ini seseorang diuji dengan empat hal, dan untuk menjawab soal-soal ujian ini, setiap orang diberikan sarana berupa pisik, waktu, harta, ilmu dan potensi lainnya. Oleh karena itu pertanggung jawaban hidup seseorang nanti berkisar pada materi-materi ujian hidup di dunia dan sarana-sarana yang diberikan Allah kepadanya. Dalam tulisan

Sarana hidup yang diberikan Allah dalam bentuk waktu atau umur, ilmu, harta dan pisik; karena kalau seseorang merasa bahwa nanti di akhirat akan dimintakan pertanggungjawabannya, pasti ia akan menggunakannya dalam rangka beribadah dan taat hanya kepada Allah. Akan dimintakan pertanggung jawabannya seseorang tentang empat hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw.

"Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba (pada hari kiamat) sehingga ia ditanya tentang umurnya digunakan untuk apa, tentang ilmunya apa yang ia lakukan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan digunakan untuk apa, dan tentang pisiknya mengapa ia menyia-nyiakannya". ( HR. Tirmidzi, dan ia berkata: hadits ini hasan shahih).

Dalam hadits di atas, Rasulullah saw. menegaskan bahwa pada hari akhirat seseorang akan diminta pertanggung jawabannya tentang empat hal.

Pertama, tentang umur atau waktu.


Umur atau waktu kematian seseorang adalah sudah pasti, tapi kapan datangnya kematian, itu adalah rahasia Allah. Bagi seorang muslim sebenarnya tidak begitu penting kapan dia akan mati, tapi yang terpenting adalah dalam keadaan bagaimana dia akan mati, apakah dalam keadaan tunduk kepada Allah SWT. atau malah dalam keadaan yang sebaliknya. Yang Allah kehendaki adalah jangan sampai seseorang mati kecuali dalam keadaan muslim ( QS. Ali Imran : 102).

Oleh karena itu seorang muslim dituntut untuk memanfaatkan semaksimal mungkin kesempatan hidup di dunia ini untuk selalu beramal saleh dan menyegerakan diri dalam melaksanakannya.

Kedua, adalah tentang ilmu


Yaitu Ilmu yang Allah SWT dan Rasul-Nya telah mewajibkan setiap muslim untuk mencarinya di dunia sebanyak-banyaknya, karena itu menuntut ilmu tidak ada batasnya kecuali saat kematian. Dengan ilmu, semestinya seseorang semakin dekat kepada Allah, bukan sebaliknya seperti yang sudah banyak terjadi sehingga dengan ilmu itu begitu banyak manusia yang sombong bahkan dengan ilmunya yang sedikit sudah banyak manusia yang tidak membutuhkan Tuhan, sehingga apa yang telah ditetapkan Allah dengan seenak hawa napsunya mau dirubah.

Oleh karena itu harus kita sadari sebanyak apapun ilmu yang kita miliki pada hakikatnya ilmu yang kita miliki itu sangat sedikit bila dibandingkan dengan ilmu Allah yang sangat luas dan banyak, itu pula sebabnya ilmu yang telah dimiliki oleh manusia harus mampu dipertanggungjawabkan pengamalannya di hadapan Allah SWT, dan itu pula yang menyebabkan orang yang berilmu (ulama) itu sangat takut kepada Allah SWT. Allah berfirman : 

" Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama. Sesungguh Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun ". (QS. Fathir : 28).

Ketiga, Harta


Yang harus dipertanggung jawabkan setiap orang di hadapan Allah adalah tentang harta, dari mana diperoleh dan untuk apa digunakan. Allah tidak melarang manusia mencari dan memiliki harta, bahkan Allah justru memerintahkan manusia untuk mencari harta, karena memiliki harta merupakan fitrah dan kebutuhan manusia. Yang tidak dikehendaki Allah adalah kalau manusia mencintai harta melebihi cintanya kepada Allah, karena dari sikap seperti ini, manusia akan menghalalkan segala cara. Karena itu Allah akan meminta pertanggung jawaban setiap orang dari mana harta itu diperoleh atau bagaimana cara mendapatkannya; halal atau haram. 

Di samping itu meskipun manusia sudah mencari harta dengan cara yang halal, bukan berarti sudah selesai pertanggung jawaban manusia dalam soal harta, masih ada lagi yang harus dipertanggung jawabkannya, untuk apa saja dibelanjakan dan dikeluarkan harta itu, untuk sesuatu yang dikehendaki Allah atau tidak. Hal ini karena pada hakekatnya harta itu suatu titipan dari Allah. Oleh karena itu membelanjakan dan mengeluarkannya harus sesuai dengan kehendak Allah.

Keempat, Panca indera



Yang harus dipertanggung jawabkan setiap orang di hadapan Allah adalah soal penggunaan anggota badan; kaki ke mana berjalan, tangan apa yang dikerjakan, mata apa yang dilihat, telinga apa yang didengar, lisan apa yang diucapkan dan begitulah seterusnya. Bila seseorang tidak mampu memanfaatkan anggota badan untuk sesuatu yang benar menurut Allah SWT, bisa jadi ia akan terperosok ke derajat yang rendah, bahkan lebih rendah dari derajat binatang (QS. Al-A'raf : 179).

Semoga Bermanfaat...
Share this article :

0 komentar :

Post a Comment

.
 
Support : Panduan Blogger
Copyright © 2016. Trend Masa Kini - All Rights Reserved
Edited by Desainer Published by Fajri Yuliansyah
powered by Blogger