Home » » Berita

Berita

Written By binprin.com on Sunday 29 November 2015 | 04:57

Kekerasan  Kembali IPDN


 
Jakarta - Pemukulan terhadap dua taruna Akademi Militer (Akmil) oleh oknum Praja IPDN harus segera dituntaskan. Pelakunya tidak cukup hanya dipecat, namun diproses secara hukum sesuai dengan kesalahannya. Selain itu namanya juga harus diumumkan lewat media untuk efek jera bagi yang lain agar tidak main hakim sendiri.

"Ironis sekali. Di saat kedua lembaga pendidikan milik pemerintah itu, Akmil dan IPDN berusaha mendekatkan anak didiknya agar kompak, justru terjadi insiden tersebut. Apa pun alasannya tidak dapat dibenarkan," ujar pengamat militer Aqua Dwipayana saat diminta tanggapannya, Minggu (29/11/2015).

Aqua prihatin dengan berbagai kekerasan yang terjadi di IPDN. Dia menyarankan pihak lembaga pendidikan tersebut secara cepat dan serius menuntaskannya. Siapa pun yang bersalah, baik langsung maupun tidak, agar dihukum sesuai dengan tingkat kesalahannya.

Seperti diberitakan oknum Praja senior IPDN memukuli taruna Akmil. Laporan ini masuk ke Mendagri Tjahjo Kumolo. Pemukulan itu terjadi pada pekan lalu, saat rombongan Akmil datang ke IPDN Jatinangor dan melakukan studi banding.

Pemukulan itu terjadi pada 19 November dini hari. Ada dua taruna Akmil yang dibawa ke sebuah ruangan dan dihukum dengan dipukul. Alasannya dua taruna Akmil tersebut foto-foto di daerah yang sakral bagi IPDN.

Kabarnya, Gubernur Akmil, Mayjen TNI Hartomo marah besar saat tahu anak didiknya mendapat penganiayaan. Akmil juga sudah menuntut pertanggung jawaban dari IPDN. Hingga berita ini diturunkan, pihak Akmil belum memberikan konfirmasi. 

Aqua menambahkan karena kasus ini telah muncul ke publik secara luas maka penyelesaiannya harus transparan. Jangan ada yang ditutup-tutupi. Umumkan secara terbuka mereka yang bersalah dan hukuman yang diberikan. Selain itu, perlu dilakukan langkah mediasi antara para taruna dan praja yang terlibat. Jangan sampai di antara mereka menyimpan dendam.

"Pihak Akmil dan IPDN sebaiknya memotori mediasi tersebut. Sesudah itu dilakukan, hukum mereka yang terbukti bersalah. Kemudian masalah baru dianggap selesai. Jangan sampai ada yang merasa dendam dan melakukan pembalasan. Jika itu sampai terjadi bisa menimbulkan masalah baru yang lebih besar lagi," lanjut kandidat doktor Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung ini.

Aqua mengapresiasi Tjahjo yang langsung melakukan langkah cepat untuk menuntaskan kasus tersebut. Dia membentuk tim khusus untuk mengusut kasus pemukulan taruna Akmil oleh praja IPDN.

Sebelum kasusnya tuntas, sebaiknya IPDN dan Akmil menunda rencana kerja sama. Setelah diyakini betul bahwa anak didik dua lembaga pendidikan pemerintah tersebut sudah tidak ada masalah, baru rencana lama itu diwujudkan. 

Ke depan agar kejadian yang sama tidak terulang kembali, Aqua menyarankan para pengasuh dan pembina di IPDN lebih mengintensifkan komunikasi dan pembinaan pada seluruh anak didiknya. Termasuk juga melakukan pengawasan secara terus-menerus.

Sedangkan di Akmil menurut Aqua para pengasuhnya agar selalu mengingatkan tarunanya untuk menjaga diri dan mentaati setiap aturan di mana pun mereka berada. Dengan begitu keberadaan mereka di luar Akmil tetap diterima masyarakat. (detik.com)
Share this article :

0 komentar :

Post a Comment

.
 
Support : Panduan Blogger
Copyright © 2016. Trend Masa Kini - All Rights Reserved
Edited by Desainer Published by Fajri Yuliansyah
powered by Blogger